Melihat Potensi Energi Surya

Melihat Potensi Energi Surya

Melihat Potensi Energi Surya

Potensi energi surya

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2019-2028, mayoritas bauran energi listrik nasional pada 2028 masih berasal dari batu bara sebesar 48%.

Pada saat yang sama, pemanfaatan potensi energi terbarukan di Indonesia masih sangat rendah dan jauh tertinggal dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, semisal Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Meski demikian, di Bali, melalui gubernurnya, I Wayan Koster menyampaikan komitmen bahwa pulau yang terkenal dengan beragam keindahan itu untuk menggunakan energi bersih dan terbarukan.

Bali memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, terutama energi surya, untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakatnya.

Potensi energi surya yang dimiliki Bali didukung dengan letak geografis dan kondisi cuacanya. Potensi itu mampu menghasilkan 32.000 GWh hingga 53.300 GWh per tahun. Tentunya, ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Biaya pembangkitan energi terbarukan sudah dapat menyaingi biaya pembangkitan batubara saat ini, bahkan dengan mengabaikan subsidi untuk energi batu bara.

Dengan melakukan perhitungan biaya amortisasi per kWh energi yang dihasilkan oleh energi surya atap selama lebih dari 20 tahun, maka harga listrik yang dihasilkan adalah Rp 800/kWh. Harga ini 45% lebih murah dibandingkan tarif dasar listrik (TDL) yang diberlakukan PLN saat ini yang kemungkinan akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat.

Untuk mewujudkan itu semua maka memerlukan kerjasama dengan semua pemangku kepentingan mengingat saat ini ekspansi PLTU batu bara masih berlangsung di Bali yakni PLTU Celukan Bawang.

Kelebihan PLTS Secara Umum

Pertama, PLTS tidak menggunakan sumber daya yang tidak terbarukan seperti minyak bumi, solar, maupun batu bara. Sumber daya yang tidak terbarukan tidak memiliki keberlanjutan yang panjang dan selalu menyebarkan polusi, yang terparah adalah merusak ekosistem sekitar. Lain dengan PLTS yang selalu bisa diandalkan selama ada matahari, atap, dan lahan yang luas. 

Kedua, PLTS tidak bergantung pada patokan distribusi energi, sedangkan bahan bakar solar membutuhkan biaya dan waktu. Selama matahari masih bersinar PLTS selalu menghasilkan energi. Ketika malam dan mendung tiba, teknologi baterai mendukung keandalan dari PLTS ini. 

Ketiga, dibandingkan energi terbarukan lainnya PLTS lebih mudah digunakan mengingat fleksibilitasnya yang tinggi dan semakin tahun harganya semakin terjangkau seiring dengan dukungan pemerintah.

Dalam setiap proses produksi panel surya, Jembo Energindo memastikan standard yang memenuhi keamanan dan kenyamanan bersama yang memang sudah dilakukan di negara-negara maju seperti di Amerika, Eropa, dan Cina.

Kami pun selalu berupaya memberikan material terbaik, antara lain high efficiency solar module yang sudah teruji, yang mana akan membuat performa dari output energi surya berjalan optimal..

Sejak awal didirikan Jembo Energindo berkomitmen memberi produk berkualitas tinggi dengan niatan membangun energi matahari untuk semua. (GPN)

No Comments

Post A Comment